Bintan – Srikandinews.com. Hidup di usia senja dengan tubuh yang telah ringkih termakan usia, tentu bukanlah perkara yang mudah untuk dilalui. Selain kemampuan secara fisik yang telah menurun seiring bertambahnya umur, kondisi kesehatan pun harus dijaga agar tidak mudah terkena penyakit mematikan. Disini, peran keluarga sangat besar untuk membantu mewujudkan semua hal tersebut, Minggu (18/04/2021).
Sayangnya, hal semacam itu nampaknya tak bisa dinikmati dengan bebas oleh sosok Apek renta yang satu ini. Di penghujung usianya yang semakin redup, ia harus berjuang sendirian terombang-ambing kerasnya kehidupan. Yang miris, dirinya yang didera kemiskinan dan hidup sebatang kara, terpaksa memakan ala kadarnya walaupun dalam keadaan lapar.
Sosok apek yang bernama Awang ( 71 tahun ) tersebut, merupakan seorang laki-laki yang berasal dari Desa Ekang Aculai, Kecamatan Teluk Sebong, Kabupaten Bintan. Berteduh di gubuk reyot di tanah milik orang terpaksa dijalani oleh apek Awang tanpa harus berpangku tangan oleh orang lain dan menjalaninya dengan sabar.
Hidup sendiri tanpa ditemani oleh sanak saudara, membuat sosok apek Awang harus menanggung beban hidup dengan hati yang tegar. Tubuhnya yang telah renta dimakan usia, harus pasrah dalam menjalani kehidupan di gubuk deritanya yang telah reyot. Belum lagi penyakit yang datang silih berganti menggerogoti tubuhnya, membuat penderitaan dalam kehidupan seolah tak bertepi.
” Di umurnya yang telah menginjak 71 tahun, apek Awang harus bekerja keras banting tulang seorang diri demi kelangsungan hidupnya. Usianya yang tak lagi muda. Hidup terlunta-lunta seorang diri, membuat banyak orang merasa iba terhadap kondisi Apek Awang termasuk Bapak Yudi Iskandar, ” Ujar Awang saat dihubungi oleh awak media lewat pesan singkat tadi malam.
(Red/Tim)