Srikandinews media online
Tanjungpinang – Srikandinews.com. Dewan Presedium Aliansi Pemuda & Mahasiswa Lingga Se Kota Tanjungpinang
Meminta Nizar-Neko usulkan Lingga jadi Kawasan Ekonomi Khusus. Mf.aqrabi selaku presedium aliansi pemuda & mahasiswa lingga di Tanjungpinang yang juga merupakan mantan Ketua IMKL Tanjungpinang, menerangkan, Kamis (08/04/2021).
Kabupaten lingga harus berlari dari ketertinggalan, & melakukan lompatan jauh kedepan. ia meminta bupati & jajarannya jangan hanya fokus pada upaya mencari dana transfer dari pusat untuk meningkatkan APBD, tapi yang tak kalah penting juga adalah bagaimana kemudian pemkab lingga berfikir untuk menarik investasi skala nasional bahkan internasional untuk meningkatkan PAD & Membuka lapangan kerja seluas-luasnya.
” saya yakin ini yang di inginkan masyarakat lingga saat ini. Kita berharap pemerintah lebih jeli dalam menangkap peluang yang ada.
Dengan segala kewenangan yang ada kita bisa usulkan ke pusat agar Kabupaten Lingga ditetapkan sebagai Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) ini mesti diperjuangkan sesuai dengan paragraf ke 2 pasal 16 PP no 1 tahun 2020 tentang Penyelenggaraan Kawasan Ekonomi Khusus, agar investasi mau masuk ke lingga ini dengan segala fasilitas, insentif & kemudahan fiskal lainnya bagi daerah yg di tetapkan sebagai KEK, ” Ujar Aqrabi kepada awak media.
Kalau tidak salah saat ini setidaknya ada sekitar 19 KEK yang sudah di tetapkan pemerintah pusat Ke-19 KEK tersebut terdiri dari 11 KEK industri dan 8 KEK pariwisata. 3 KEK diantaranya ada di KEPRI yaitu 1 di bintan dan 2 di Batam, menyusul KEK pulau asam di karimun.
Di samping menarik investasi dan penciptaan lapangan pekerja, beberapa pelaku usaha di KEK telah melakukan produksi dan berkontribusi menyumbang devisa negara melalui ekspor yang sudah dilakukan ke lebih dari 30 negara senilai Rp5,2 triliun pada 2020.
” Ini adalah peluang yang sangat baik,
Kita berharap setidaknya di usulkan lah lingga ini sebagai KEK Pariwisata sebab kita punya potensi pariwisata yang tidak ada di daerah lain di provinsi kepri, seperti Garis kathulistiwa/ekuator, pemandian air panas, serta pusat budaya tamadun melayu yang pada tahun 1999 lingga ditetapkan sebagai “Bunda Tanah Melayu” oleh beberapa negara tetangga dan masih banyak potensi-potensi lainnya, ” Tambahnya lagi.
Kami mendorong Nizar-Neko mampu mengambil peluang tersebut, paling tidak di periode ini dapat di usulkan & ditetapkan, periode selanjutnya sudah dapat berjalan.
Hal ini saya kira menjadi nilai plus kita, mari membangun lingga dengan lebih mengutamakan keperkasaan otak ketimbang kilauan kapak.
(Red)
