Srikandinews media online
Tanjungpinang – Srikandinews.Com. Menyikapi keadaan cuaca yang tidak menentu dan Ekstrem akhir-akhir ini beberapa tokoh RT/RW, Kelurahan dan Babinsa serta Babinkamtibmas secara swadaya melangsungkan serta melakukan Goro, Kamis (14/01/2021).
Yang lazimnya dilakukan oleh para leluhur sebagai pendahulu yang wajib di pelihara dan dilestarikan budaya agar tidak hilang oleh peradaban zaman kekinian di era teknologi masa kini.
Adapun serangkaian kegiatan dilaksanakan dengan lokasi di jalan Raja Jakfar yang dimulai setelah Ba’da Zuhur yang didukung terdiri dari : Forum RT/RW, Pihak Kelurahan ,Babinsa, Babinkamtibmas, LPM, Pemuda, Pihak PLN, pihak TV cable, Masyarakat RW 003 dan Masyarakat RW.05.
Yang sangat mendukung dan sangat antusias kelangsungan Goro tersebut yang menitik beratkan pada penebangan pohon yang sangat (urgent) dan Membahayakan masyarakat , pengunjung dan terhadap lingkungan dan kedepannya masih ada serangkaian kegiatan yang mesti dan harus dilaksanakan.
Berkaca dari sekilas tentang ” penyengat ” yang merupakan tempat dan Bukti sejarah merupakan salah Satu Pusat Pemerintahan ” Riau Lingga ” Pada zamannya dan merupakan salah satu ” Ikon wisata ” Kepri sebagai tempat wisata Religi dan pulau yang pernah mendapat kehormatan oleh pemerintah.
Yang mana telah bersemayam dua tokoh pahlawan nasional ” Raja Haji Fisabilillah ” ( Pahlawan Maritim) dan ” Raja Ali Haji ( Budayawan Sastra Melayu) ” Yang telah melahirkan sebagai bahasa pemersatu yaitu bahasa Indonesia lahir dari bahasa melayu.
Dan dari tangan beliau juga lahir Gurindam XII , pulau penyengat juga dijadikan sebagai pulau Tahfis , Pulau cagar budaya nasional dan penyengat juga di Anugerahkan Oleh Dewan Perserikatan Bangsa – Bangsa (PBB) sebagai pulau Perdamaian Dunia.
Yang Ber-anggotakan 202 negara di dunia yang menurut saya sudah sepantasnya perlu penanganan Khusus, Baik dari pemerintah Kota, pemerintah propinsi, pemerintah pusat bahkan dari dunia perserikatan dewan PBB baik dalam hal pembangunan, pemeliharaan, penataan lingkungan permukiman masyarakat yang bersifat bermusyawarah.
Terstruktur, Transparan serta tepat sasaran, agar terhindar dari nama yang indah dan harum pulau penyengat terhindar dan tidak dijadikan sebagai objek semata.
” semoga kepada yang ikut membantu dalam bentuk materi dan dukungan tenaga serta yang bekerja sama dalam serangkaian kegiatan menjadi ladang pahala buat kita semua dan mendapat Ridho dari Allah SWT, ” Ujar Raja Ise.
(Red)
