Home / Kalimantan barat / Diduga Bawa Kabur Uang Proyek, APH Periksa Direktur CV. Berakas Jaya

Diduga Bawa Kabur Uang Proyek, APH Periksa Direktur CV. Berakas Jaya

Ketapang, Kalbar – Srikandinews.com LSM Peduli Kayong sangat menyayangkan tindakan Direktur CV. Berakas Jaya yang seolah-olah tidak memikirkan dan mengabaikan kepentingan masyarakat ramai.

Direktur CV Berakas Jaya diduga telah membawa kabur uang negara yang sudah dicairkan oleh dinas PU kabupaten ketapang kalimantan Barat, sebagai dana pembiayaan untuk pekerjaan pembangunan jembatan Kepuluk yang berlokasi di Kecamatan Sungai Melayu Rayak.

Uang dengan jumlah total Rp.2.338.861.629.00.(Dua milyar tiga ratus tiga puluh delapan juta delapan ratus enam puluh satu ribu enam ratus dua puluh sembilan rupiah) bersumber dari dana DAU-APBD Kabupaten Ketapang tahun anggaran 2023 degan pelaksana CV.BERAKAS JAYA beralamat di jalan Achmad marzuki no.02 Desa Lubuk Dagang, Kecamatan Sambas, Kabupaten Sambas, Kalimantan Barat.

Suryadi meminta pelaksana dan konsultan harus bertanggungjawab dalam perihal tersebut.

“Karenakan uang yang sudah dicairkan 90% namun tidak di laksanakan perkerjaan pembangunan jembatan kepuluk tersebut. Sampai hari ini yang tidak di bayarkan oleh kontraktor/direktur perusahaan sehingga pekerjaan mau dibongkar oleh pekerja dan mau mengambil haknya seperti pemasangan barau oprit,batu kali,pasir,dan upah tukang dan lain nya, “ujar Suryadi. ,

Oleh karena itu Suryadi meminta kepada APH agar menyelidiki dan memeriksa serta melakukan audit terhadap kontraktor pelaksana yang sudah membawa kabur uang negara dan mengakibatkan jembatan kepuluk mangkrak.

           Suryadi Ketua LSM Peduli Kayong 

” Karena upah tidak dibayarkan, dalam hal ini yang dirugikan adalah pekerja karena uang dibawa kabur oleh kontraktor, namun pihak Dinas PU sudah sesuai regulasi kurang lebih mencairkan 90% dari pagu yang ada, ” Sebut Suryadi.

Lanjut Suryadi memaparkan, bahwa Jembatan Kepuluk sangat penting untuk diselesaikan pengerjaan nya, karena berada di ruas Jalan penghubung antar Kecamatan di Kabupaten Ketapang.

“Padahal kita tahu jembatan tersebut adalah urat nadi perekonomian masyarakat yang selalu kita dukung untuk perkembangan perekonomi masyarakat yang selalu mengunakan transportasi darat. Sebagaimana kita ketahui bahwa jembatan penghubung yang terbuat dari kayu sudah mau roboh, sementara yang dibangun mangkrak tak bisa di lewati, karena itu pemasangan oprit landasan, jadi belum bisa dilewati,” papar Suryadi.

“Mana mau dilewati, barang di timbun aja belum, baru pemasangan batu kali. Belum rampungnya pembangun jembatan tersebut karena uangnya dibawa kabur oleh Pelaksananya, ” pungkas Suryadi.

Sementara itu, PPK di Dinas PUPR Ketapang saat dikonfirmasi belum bisa memberikan keterangan, dan meminta awak media datang ke Kantor pada jam Dinas.” Kalau bisa abang Hari Rabu ke Kantor saja, pada jam kerja, ” Singkat pria yang biasa disapa Iing saat dikonfirmasi via WhatsApp Sabtu(09/03/2024) siang pada pukul 13.46 Wib.

Hingga berita ini diterbitkan pihak pelaksana belum bisa dihubungi untuk dimintai penjelasan.

Penulis: Verry

Sumber : LSM Peduli Kayong

Share this:

About srikaninews

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *