Home / Kepri / 134 Tahun Tetap Berkiprah Demi Majukan Seni Sanggar Makyong

134 Tahun Tetap Berkiprah Demi Majukan Seni Sanggar Makyong

Bintan, srikandinews.com Seni merupakan sebuah pekerjaan yang tidak semua orang dapat melakukan nya,entah itu seni ukir tari dan lainnya.

Dan berkarya di seni tidak mendapatkan gaji dari pemerintah,namun Rizki tetap ada dari Allah,salah satu sanggar pentas yang sudah berumur 134 tahun lamanya berdiri hingga sekarang masih eksis.

Makyong,di dirikan pada tahun 1890 di pulau Mantang kabupaten Bintan, memang kehidupan untuk melestarikan seni teater ini tidak mudah perlu perjuangan doa dan anggaran.

Namun karena Makyong ini turun temurun dan bersifat menghibur, maka dengan tertatih tatih perjalanan ini sangat panjang sejarahnya.

Tahun 1993, sanggar pentas ini terus berjalan namun berpindah tangan dari Nyang ke bapak,dari bapak ke anak,dan salah seorang penerus nya yaitu Tengku Muhamad Satar panggilan kecilnya cik Satar.

Dari cik Satar lah Makyong ini mulai menapak walaupun tidak ada respon positif dari pemerintah daerah seperti kabupaten Bintan, walaupun tidak di perhatikan oleh penguasa Makyong tetap hidup mementaskan hasil karya sesuai undangan yang seni Makyong ini dapat.

Bukan hanya di Indonesia,Makyong ini telah mendunia karena pernah di undang oleh negara tetangga seperti Australia,Belanda serta Malaysia.

Karena dedikasinya peran aktif dari Makyong ini,maka telah di dapati sijil dari negara barat seperti Belanda tutur cik Satar di sela sela menampilkan Makyong pada kegiatan kenduri Budaya Bintan 5/3 di Akau kijang.

Namun sangat di kesalkan,bahwa pemerintah kabupaten Bintan belum Ade memberikan apresiasi kepada sanggar kami ini ungkap cik Satar, namun kami tidak berkecil hati dan berkobar semangat akan menghidupkan sanggar seni Makyong ini.

Kami hanya mendapatkan apresiasi dari Balai Pelestarian Kebudayaan wilayah 4 Kepri dan Riau Saban tahunnya bersama sanggar sanggar yang ada di Bintan tutur cik Satar lagi.

Selain fasilitasi dari BPK Kepri wilayah 4, secara pribadi cik Satar juga mendapat bantuan kehidupan dari kementerian pendidikan dan kebudayaan Republik Indonesia tiap bulannya,walau tidak banyak namun sudah ada bentuk perhatian dari pemerintah pusat ungkap cik Satar ulang.

Dengan pengorbanan yang berat dan semangat juang untuk melestarikan serta menghidupkan seni Makyong ini,maka pemerintah pusat juga telah memberikan penghargaan terbesar yaitu gelaran Maestro Makyong.

Share this:

About srikaninews

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *