Home / Uncategorized / Jembatan Gantung Durian Sebatang Diduga Proyek Gagal, Telan Anggaran 5.5M Belum 2 Tahun Sudah Ambruk

Jembatan Gantung Durian Sebatang Diduga Proyek Gagal, Telan Anggaran 5.5M Belum 2 Tahun Sudah Ambruk

 

Kayong Utara, Kalbar – Srikandinews.com Seketika warga Desa Durian Sebatang Kecamatan Seponti, Kabupaten Kayong Utara menjadi heboh lantaran Jembatan Gantung senilai 5.5 M yang belum lama dibangun Roboh. Minggu(03/03/2024).

Menurut keterangan warga setempat yang berhasil dihubungi menuturkan, kejadian sekitar pukul 16.00Wib.

” Kejadian nya sekitar jam 4 sore tadi, itu baru kali bagian pinggir roboh semua, pasir yang jadi timbunan tumpah semua, ” tutur Sanimin warga Dusun Punai Jaya dihubungi via Seluler Minggu(03/03) Malam.

Sanimin mengatakan, jika tidak cepat diatasi, dikhawatirkan akan memakan korban.

“Kalau tidak cepat diperbaiki dikhawatirkan bisa jatuh korban, sebelumnya memang sudah banyak yang retak, “kata Sanimin.

Ketua DPRD Angkat Bicara

Dilain pihak, Ketua DPRD Kayong Utara, Sarnawi, S.H berharap kepada pihak-pihak yang terkait(APH) untuk menindak lanjuti secara tegas pihak pelaksana yang seakan ada pembiaran terhadap permasalahan tersebut.

” Kita minta pihak terkait, pihak terkait yakni APH baik Kepolisian, Kejaksaan maupun KPK menindak tegas kepada pihak pelaksana, yang seakan ada pembiaran tethadap masalah ini, ” ujar Sarnawi dihubungi melalui sambungan WhatsApp Minggu(03/03) malam.

Lebih lanjut Sarnawi mengatakan, kalau jembatan tersebut sebagai Akses prasarana transportasi masyarakat yang dapat menggerakan roda perekonomian masyarakat.

“Dengan jembatan tersebut sebagai prasana transportasi mobilitas barang dan jasa, serta ekonomi akan tumbuh sejalan dengan baiknya akses infrastruktur. Karena itu, pihak pelaksana harus segera memenuhi tanggungjawab nya, ” ujar Sarnawi.

Sebelumnya, selaku Ketua DPRD Sarnawi sudah memperingatkan kepada kontraktor pekaksana dan Dinas terkait yang membidangi agar segera diperbaiki karena pada bangunan yang belum lama dibangun sudah banyak terdapat bagian yang retak dan rusak parah.

Hal itu disampaikannya usai meninjau langsung kondisi Jembatan setelah mendapat informasi dari masyarakat dan pemberitaan di media.

” Kita menunggu realisasi janji dari pelaksana dan juga PU yang katanya akan segera memperbaiki bangunan yang rusak, yang kebetulan saat itu saya ke lokasi juga ketemu dengan rombongan Kementerian PUPR yang baru tiba dari Pontianak,” ungkap Sarnawi tempo hari. Senin(14/08/2023).

Proyek Aspirasi/Pokir Boyman Harun Anggota Komisi V DPR RI Fraksi PAN yang bersumber dari Anggaran APBN tahun 2021 oleh Kementerian PUPR Dirjen Bina Marga Satuan Kerja Pelaksana Jalan Nasional Wilayah I Provinsi Kalimantan Barat, tertera No Kontrak 14/PKS/Bb20.5.5/2021, SPK 05 Juli 2021 pagu senilai Rp 5.538.065.000,00 dan PT. Ananda Anabanua selaku General Contractor.

LP-KPK Dorong APH Bertindak Tegas

Ketua Komda Lembaga Pengawasan Kebijakan Pemerintah dan Keadilan(LP-KPK) Kalbar, Shkahar, S. H.,M.H minta APH bertindak tegas dan memeriksa Direktur PT. Ananda Anabanua selaku kontraktor pelaksana pembangunan jembatan gantung di desa Durian Sebatang, Kecamatan Seperti, Kabupaten Kayong Utara, Kalbar.

Permintaan dan dorongan kepada aparat penegak hukum(APH) lantaran memandang dalam pembangunan jembatan yang telah menghabiskan dana negara hampir enam milyar tersebut diduga ada penyelewengan atau penyalahgunaan anggaran, sehingga berdampak adanya kerugian baik itu bagi Negara maupun masyarakat selaku penerima manfaat.

” Kami mendorong pihak berwenang dan penegak hukum seperti BPK, Tipikor Polda, Tipikor Kejaksaan, maupun KPK untuk turun memeriksa pihak-pihak yang terkait dalam pembangunan jembatan gantung di Durian Sebatang, karena patut diduga adanya penyalahgunaan atau penyelwengan yang dapat menimbulkan kerugian, baik itu bagi keuangan negara maupun bagi masyarakat penerima manfaat. Apalagi itu sudah memakan biaya yang cukup pantastis hampir 6 milyar rupiah, ” kata Sukahar.

Sukahar menengarai adanya kelemahan pengawasan oleh pihak Dinas sehingga para pelaksana lalai dalam menjaga kwalitas pembangunan yang diharapkan dapat memberi manfaat dan memperlancar pertumbuhan baik ekonomi maupun pertumbuhan sosial masyarakat.

” Menurut hemat kami, dalam pembangunan tersebut juga ada efek dari lemahnya pengawasan dari pihak Dinas yang membidangi, sehingga para kontraktor pelaksana menjadi lalai dan tidak menjaga kwalitas dan mutu pembangunan. Dengan adanya pembangunan jembatan ini kita harap dapat memperlancar pertumbuhan baik dibidang ekonomi pendidikan dan sosial masyarakat lain nya,” cetus pria yang juga pernah menjadi Dosen itu.

Red

Share this:

About srikaninews

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *