Batam – Srikandinews.Com. Pemerintah Kota (Pemko) Batam berbagai pengalaman dalam pembangunan Kota Batam dengan Pemko Bukittinggi. Hal itu disampaikan Asisten I Pemko Batam, Bidang Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat, Yusfa Hendri saat menerima kunjungan kerja rombongan asal kota dari Sumbar tersebut
“Di bawah pimpinan Pak Wali Kota, Muhammad Rudi dan Wakil Wali Kota, Amsakar Achmad, dalam empat tahun terakhir Pemko Batam memang fokus untuk membangun infrastruktur,” kata Yusfa, Senin (27/7).
Tujuan utamanya tidak lain adalah untuk mendukung pergerakan ekonomi masyarakat Kota Batam. Sebab selain sebagai kawasan industri tujuan investasi, Kota Batam juga tengah dikembangkan sebagai kawasan pariwisata. Karena letaknya yang memang strategis dan memiliki banyak potensi untuk dikembangkan.
Karena itu tak heran kata Yusfa, jika beberapa ruas jalan di Batam memiliki lima jalur disetiap jalurnya. Itu semua tidak terlepas dari komitmen Pemko Batam untuk membangun infrastruktur, dengan harapan tentunya tidak hanya menambah lapangan pekerjaan saja tapi juga dapat mendongkrak pertumbuhan ekonomi Kota Batam.
“Jadi kalau empat atau lima tahun lalu pernah ke Kota Batam pasti akan melihat jauh perbedaannya,” katanya.
Lebih lanjut Yusfa menjelaskan meskipun Pemko Batam fokus terhadap pembangunan infrastruktur, tapi juga tetap memprioritaskan kesejahteraan masyarakat. Karena itu berbagai program insentif tetap dijalankan selama ini. Sebab menurut dia Pemko Batam sadar bahwa pembangunan tak akan bisa berjalan tanpa ada dukungan dari masyarakat.
“Lebih dari Rp40 miliar yang disiapkan Pemko Batam untuk insentif. Mulai dari ketua RT/RW, guru TPQ, Mubaliq dan lainnya,” kata Yusfa.
Kepala Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) Kota Batam, Riama Manurung mengatakan keberhasilan pembangunan Pemko Batam selama ini tentunya juga tidak terlepas dari sinergitas yang dibangun Wali Kota Batam bersama Forkompinda dan juga seluruh elemen masyarakat.
Koordinasi antara Pemko Batam dengan instansi pemerintah lainnya juga terjalin dengan baik hingga tingkat bawah. Sehingga setiap ada permasalahan di tengah masyarakat, akan diselesaikan secara bersama-sama dengan mencarikan solusi terbaik.
“Beberapa waktu lalu di Batam ada kejadian siswa tak mau hormat dengan bendera merah putih, karena kepercayaannya melarang hal itu. Tapi alhamdulilah, kerjasama kita semua mulai dari Pemko Batam, Kemenag dan instansi lainnya dapat diselesaikan dengan baik,” jelasnya.
( Wak Aman )