Nias – Srikandinews.com. Drs. Sökhiatulö Laoli, M.M. Melaksanakan Upacara peringatan ke 113 hari Kebangkitan nasional di halaman Kantor Bupati Kabupaten Nias Desa hiliweto, Kecamatan Gidö, Kamis (20/05/2021).
Pelaksanaan Upacara Peringatan ke 113 hari Kebangkitan Nasional di Kabupaten Nias, Bupati Nias Sökhiatulö Laoli Membacakan Sambutan Menteri Komunikasi Dan Informatika RI Johnny G. Plate.
“Selanjutnya, Dalam Sambutan Yang Dibacakan oleh Bupati Sökhiatulö Laoli, Dijelaskan Bahwa Seratus Tiga Belas Tahun lalu, Perhimpunan Boedi Oetomo Meletakkan Dasar – Dasar kebangkitan nasional bagi Bangsa indonesia. Tiga hal Penting yang diretas Boedi Oetomo adalah Pertama,cita – cita Untuk Memerdekakan cita – cita kemanusiaan; kedua, Memajukan Nusa dan Bangsa; Serta ketiga, Mewujudkan kehidupan bangsa yang terhormat dan bermartabat di mata dunia.
Tiga hal di atas merupakan substansi makna kebangkitan nasional yang harus di pertahankan dan di aktualisasikan lintas generasi. Senantiasa di terapkan dalam kerangka dinamis sesuai konteks zamannya.
Pada era
Prakemerdekaan,kebangkitan nasional mampu menjadi ruh gerakan perlawanan terhadap hegemoni penjajah. Pasca kemerdekaan kebangkitan nasional menjadi inspirasi pelaksanaan pembangunan bangsa. Di era reformasi membawa Indonesia menuju pengelolaan negara yang lebih terbuka dan Demokratis.
Dalam konteks ini,makna kebangkitan nasional seyogyanya dicarahkan menjadi unifying factory(faktor pemandu)untuk mengembangkan demokratisasi di segala bidang,mewujudkan keadilan,penegakan hukum,kemakmuran dan kesejahteraan rakyat.
Inilah agenda kontekstual yang sejatinya lebih dari cukup untuk mengantarkan bangsa indonesia ke cita – cita ke tiga yang di retas Boedi Oetomo,yakni ( berbuat) sesuai dinamika kehidupan bangsa saat ini.
Pada 20 mei 1948,presiden pertama Republik indonesia,Soekarno dengan sengaja menjadikan lahirnya organisasi Boedi Oetomo sebagai Hari bangkitnya Nasionalisme di Indonesia.ketika itu,ada ancaman perpecahan antar golongan dan Ideologi.selain itu Indonesia dalam masa refolusi mempertahankan diri dari Belanda yang ingin kembali berkuasa di Indonesia.
Presiden Soekarno menetapkan lahirnya Boedi Oetomo pada tanggal 20 mei 1908 di angkat sebagai Hari kebangkitan nasional. Dengan harapan golongan yang saling bertengkar dan rakyat Indonesia melalui momen ini dapat mengumpulkan kekuatan bersatu melawan Belanda. Soekarno berharap penetapan Hari Kebangkitan Nasional bisa mencegah perpecahan.
Peringatan Hari Kebangkitan Nasional pun pada akhirnya bukan sekedar menjadi ritual untuk mengenang kejayaan sejarah masa lalu—–saat soliditas persatuan era Boedi Oetomo terbentuk — tanpa di sertai tilikan memadai untuk mengejawantahkan semangat yang telah di rintis dr.Soetomo dan kawan – kawan itu ke dalam praktik berbangsa dan bernegara yang lebih operasional.
Peringatan Hari Kebangkitan Nasional saat ini sejatinya dapat di jadikan untuk menggalang kembali semangat kebangkitan sebagai bangsa yang tangguh. Bangsa kita Bangsa yang tangguh. Tema ini mengingatkan bahwa semangat Kebangkitan Nasional mengajari kita untuk selalu otimistik menghadapi masa depan. Kita hadapi semua tantangan dan persoalan ber sama – sama sebagai pewaris ketangguhan bangsa ini.
Tangguh dalam menghadapi pandemi covid-19. Pendemi yang sudah melanda secara global lebih dalam setahun ini. Sembari bersiaga menghadapi ancaman gelombang baru pandemi dengan tetap menerapkan protokol kesehatan,memakai masker,mencuci tangan dan menjaga jarak atau menghindari kerumunan.
Tangguh juga dalam menghadapi beragam tantangan selama masa pandemi dengan beredarnya banyak misinformasi,di misinformasi dan hoaks. Terutama di tujukan untuk menjaga kesatuan sebagai bangsa. Mari kita manfaatkan ruang digital secara tepat dan bijak,katakan tidak pada segala jenis hoaks,ujaran kebencian dan berbagai jenis penyalahgunaan ruang digital yang mencederai semangat persatuan dan kesatuan sebagai bangsa dan diisi dengan hal bermanfaat untuk kemajuan ekonomi ,secara khusus ekonomi digital yang berkembang dari waktu ke waktu.
Dan terakhir, Tangguh Dalam Kebersamaan Untuk memulihkan ekonomi Nasional. Salah satu peluang yang bisa di manfaatkan adalah ekonomi digital. Di tengah pandemi,bisnis dagang berbasis digital ini bahkan di proyeksi tumbuh 33,2 persen dari 2020 yang mencapai Rp253 triliun menjadi Rp 337 triliun pada tahun 2021. Peningkan jumlah transaksi lewat e-commerce juga tidak terlepas dari kebijakan pemerintah dalam mendorong akseptasi digital kepada masyarakat,serta terus mengakselerasi perkembangan fintech dan digital benking.
Pendemi covid-19.berhasil memaksa kita untuk mengubah kebiasaan – kebiasaan kita secara dratis,seperti interaksi fisik atau tatapmuka di dunia nyata yang berpindah ke dunia virtual dengan memanfaatkan kemajuan teknologi telekomunikasi.
Dengan adanya kondisi ini,Indonesia bahkan di seluruh dunia,tanpa sadar,melakukan perubahan atau pemanfaatan teknologi digital untuk melakukan berbagai aktivitas kehidupan dari non – digital menjadi digital.
Peringatan Kebangkitan Nasional ini menjadi titik awal dalam membangun kesadaran untuk bergerak mengatasi permasalahan – permasalahan yang di hadapi bangsa Indonesia.
Hari kebangkitan Nasional ini mengingatkan kita kepada semangat untuk bergerak sebagai bangsa,dengan tanpa memandang perbedaan suku,agama,ras,dan golongan. Mimpi kita untuk tancap gas memacu ekonomi dan kemajuan peradaban sebagai simbol kebangkitan bangsa. Menuju Indonesia digital,semakin digital semakin maju.
Dalam Peringatan Hari Kebangkitan Nasional, Dihadiri oleh Bupati Dan Wakil Bupati Nias Arosökhi Waruwu, Sekretaris Daerah Firman Yanus Larosa, Kasdim, Mewakili Kapolres Nias, Mewakili BNN, Staf ahli, Asisten, Para Kabag, Kepala OPD Dan Seluruh Aparatur pemerintah Kabupaten Nias.
(Warnidar Hulu)