Home / Tanjungpinang / Tanggapan Usai Divaksin Corona

Tanggapan Usai Divaksin Corona

Tanjungpinang – Srikandinews.Com. Norawati dari Mahasiswi STISIPOL Raja Haji Tanjungpinang. Vaksinasi ialah sebuah program kebijakan pemerintah di seluruh dunia tidak pernah menjadi suatu hal yang netral. Pada masa pandemi ini pro-kontra program mewarnai vaksinasi Covid-19 yang sedang berlangsung di berbagai negara, ada pun negara kita sendiri yaitu indonesia, Sabtu (13/03/2021).

Pemerintah juga membentuk Program vaksinasi di suatu negara selalu menulai pro dan kontra bahkan dapat dipolitisasi. Dalam sejarah vaksin, terdapat berbagai keberatan terhadap program vaksinasi. Salah satunya tanggapan terhadap vaksinasi pada ketakutan terhadap bahan-bahan yang ada dalam vaksin. Muncul alasan pula penolakan vaksinasi karena teori konspirasi, bahwa vaksinasi adalah agenda tersembunyi dari suatu negara untuk mengambil keuntungan dari negara lain.

Adapun pendapat lainnya ialah anggapan bahwa sebuah perusahaan yang berasal dari masa inap setelah terpapar lebih kuat dari situasi (buatan) yang terbentuk melalui vaksinasi. Selain itu, muncul pula penolakan karena vaksinasi tata cara sebagai suatu pilihan pribadi, bukan kewajiban yang harus dijalankan karena program pemerintah dari situlah warga banyak tidak ingin di vaksinasi karena mereka belum bisa mempercayai apakah vaksinasi itu bisa membuat mereka tidak terpapar covit 19.

Pendapat di atas disebabkan karena mempertentangkan hak privat dan hak publik. Di satu sisi, hak individu untuk menolak setiap intervensi medis dijunjung tinggi. Di sisi lain, hak publik secara umum untuk mendapatkan keamanan dari penularan penyakit yang mematikan hak individu untuk intervensi medis. Dalam beberapa kesempatan bahkan harus memerintahkan untuk melakukan vaksinasi kepada sekelompok orang yang tidak mau divaksinasi atas nama keamanan dan kesehatan lingkungan.

Sejak bulan Januari 2021 pemerintah mulai menjalankan program vaksinasi COVID-19 sebagai upaya membawa Indonesia keluar dari situasi pandemi yang sudah berlangsung sejak Maret 2020 lalu
Sebelum vaksin ini disuntikkan ke rakyat, tokoh penting bangsa malah terlebih dahulu sudah disuntik vaksin COVID-19, hal ini tentunya juga untuk menjawab jika ada keraguan masyarakat terhadap vaksinasi.

Mulai Presiden Joko Widodo (Jokowi), kepala daerah, hingga influencer sudah divaksin. Lalu seperti apa pendapat mereka yang telah menerima vaksinasi itu
Kapolri Jenderal Idham Azis yang ikut divaksin COVID-19 di Istana Negara bersama Presiden Jokowi. Dia mengaku dalam kondisi baik dan tidak merasakan efek samping setelah divaksin.

” Tidak merasakan sakit sama sekali. Tahu-tahu sudah selesai,” kata Idham.   Idham berharap, masyarakat termasuk anggota Polri tidak ragu mengikuti vaksin COVID-19 itu. ” Bahwa kita semua harus melaksanakan vaksinasi agar kita secepatnya keluar dari situasi pandemi corona yang sedang melanda, ” tegasnya.

Pemerintah memang belum memastikan apakah vaksin bisa diperoleh secara gratis oleh seluruh masyarakat Indonesia. Pemerintah juga tengah mempelajari berapa harga yang pas untuk vaksin yang tengah diuji klinis sehingga tidak memberatkan mereka yang kurang mampu.

Menurut pendapat saya, sebelum divaksin ke warga negara tentunya akan ada pemeriksaan terlebih dahulu, apakah kita bisa menerima vaksin atau tidak karena tidak semua orang bisa di vaksinasi contoh nya orang yang sedang terpapar Covid, Sebagai warga negara yang mematuhi tata aturan, tentunya harus patuh imbauan pemerintah untuk membantu meningkatkan imun tubuh agar kita terhindar dari Covid-19.

Saya memperkirakan vaksin bakal diperjual belikan (tidak gratis) bagi masyarakat umum. Tapi saya berharap vaksin tidak dihargai mahal. Mungkin Rp100 ribu hingga Rp300 ribu karena di negara kita sendiri tidak semuanya perekonomiannya terpenuhi melainkan mereka makan saja sangat kurang mampu apalagi untuk membayar uang vaksin, dari situ lah mungkin pemerintah harus bisa mengambil sikap siap untuk menangani ini semua.
Kita tidak perlu khawatir karena vaksinasi telah di uji terlebih dahulu.

Menurut Kepala BPOM Penny Lukito menyatakan keamanan vaksin Sinovac dibuktikan berdasarkan laporan hasil uji klinis tahap 3 (akhir) di Indonesia, Turki, dan Brasil, yang dievaluasi lembaganya.

“Hasil evaluasi menunjukkan CoronaVac [Vaksin Sinovac] aman, dengan kejadian efek samping yang ditimbulkan bersifat ringan hingga sedang, yaitu efek samping lokal berupa nyeri, indurasi [iritasi], kemerahan dan pembengkakan. Selain itu terdapat efek samping sistemik berupa myalgia [nyeri otot], fatigue, dan demam, Vaksin COVID-19 buatan Sinovac, yang telah mendapat sertifikasi halal dari Majelis Ulama Indonesia (MUI) dan izin edar dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM), sudah dinyatakan aman untuk disuntikkan ke masyarakat
saya juga ingin mencari tahu bagaimana manfaat dan cara kerja vaksin itu sendiri.

Setelah saya mencari tahu ada beberapa cara kerja vaksin yaitu
Mendorong terbentuknya herd immunity Seseorang yang mendapatkan vaksin COVID-19 juga dapat melindungi orang-orang di sekitarnya, terutama kelompok yang sangat berisiko, seperti lansia di atas 70 tahun. Hal ini karena kemungkinan orang yang sudah divaksin untuk menularkan virus Corona sangatlah kecil.

Meminimalkan dampak ekonomi dan sosial manfaat vaksin COVID-19 tidak hanya untuk sektor kesehatan, tetapi juga sektor ekonomi dan sosial. Jika sebagian besar masyarakat sudah memiliki sistem kekebalan tubuh yang baik untuk melawan penyakit COVID-19, kegiatan sosial dan ekonomi masyarakat bisa kembali seperti sediakala.

(Red)

Share this:

About srikaninews

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *