Bintan – Srikandinews.Com. ” Leiden is lijden ” Pepatah kuno yang dikutip oleh M. Roem didalam Tulisan nya bertajuk “Haji Agus Salim, Memimpin adalah Menderita,” M. Roem seolah ingin menunjukkan sebuah hubungan antara Pepatah kuno tersebut dengan seorang Haji Agus Salim, Kamis (25/02/2021).
Tersirat makna yang begitu dalam dan Tersurat pesan yang mendeskripsikan sebuah konsekuensi bagi seorang Pemimpin, Bahwa ia harus siap Menderita artinya Pemimpin harus siap mengedepankan kepentingan banyak orangĀ yakni Masyarakat dan mengenyampingkan kepentingan individu, ia juga harus siap mengorbankan tenaga,fikiran,waktu,materi bahkan nyawa nya sekalipun demi Kepentingan Masyarakat bukan malah haji mumpung alias memanfaatkan Posisi dan Jabatannya untuk kepentingan pribadi dan kelompok nya.
Agus Salim merupakan salah satu tauladan dan contoh Seorang Pemimpin sekaligus Negarawan Muslim yang Kehidupannya sangat sederhana untuk ukuran seorang Mentri Luar Negeri kala itu, Beberapa orang mengatakan Haji Agus Salim adalah manusia yang sudah selesai dengan perkara-perkara yg bersifat duniawi.
Adalah fakta & realita Masyarakat Bintan hari ini telah menentukan bahwa Apri Sujadi layak melanjutkan Kepemimpinan nya di priode yang ke 2, oleh karena nya Kepercayaan yang telah diberikan masyarakat Bintan hendak nya dimanfaatkan sebaik-baiknya untuk terus melanjutkan Pembangunan, mengevaluasi & membenahi Kebijakan-kebijakan yang mempunyai implikasi langsung terhadap masyarakat contoh nya Persoalan Lapangan kerja yang dianggap kurang membuka ruang terhadap Masyarakat Lokal.
Selain itu, Institusi pendidikan vokasi Pariwisata (BTI) institusi yang menghasilkan dan mencetak SDM siap pakai untuk menunjang sektor Pariwisata Lokal terancam ditutup, dibutuhkan atensi/perhatian khusus juga keseriusan dari pemda Bintan selaku pemangku kebijakan dan stakeholder terkait untuk menyelesaikan persoalan tersebut, contoh-contoh tersebut merupakan beberapa dari sekian persoalan yang harus segera diselesaikan oleh kepemimpinan Apri-Roby.
Masih ada persoalan Ekonomi, Lingkungan,
Kesehatan. Kemudian wacana bonus demografi yang akan dihadapi oleh Indonesia di 2040 yang diprediksi kurang lebih 60% jumlah populasi Manusia di Indonesia adalah Usia Produktif, tentu ada dampak positif dan negatif.
Dampak positif nya apabila 60% manusia usia produktif dapat dikelola dan diakomodir dengan menghadirkan lapangan kerja tentu dapat mendongkrak pertumbuhan ekonomi namun dampak negatif nya apabila 60% manusia usia produktif tersebut tidak terakomodir tentu menimbulkan masalah baru yakni pengangguran yang bermuara kepada masalah-masalah sosial lainnya.
Wacana ini harus menjadi perhatian khusus bagi Bapak Bupati & waBup Bintan terpilih agar mempersiapkan SDM dengan menyediakan Infrastruktur dan fasilitas-fasilitas untuk Pembinaan dan pemberdayaan dalam rangka mempersiapkan SDM yang berkualitas Agar pada nantinya SDM BINTAN dapat bersaing dimasa depan.
” Hidup tak lepas dari sebab dan akibat,
Saya yakin dan percaya Jika seseorang sudah bulat untuk memutuskan dirinya menjadi Pemimpin bagi banyak orang Maka saya juga yakin dan percaya bahwa mereka tahu apa yang menjadi Konsekuensi nya, “Leiden is lijden.” Ujar Refo kepada awak media.
(Red)