Home / Tanjungpinang / Himpunan Melayu Raya Lakukan Traumatik Healing Pada Anak-Anak Usia Dini Yang Terkena Musibah

Himpunan Melayu Raya Lakukan Traumatik Healing Pada Anak-Anak Usia Dini Yang Terkena Musibah

Tanjungpinang – Srikandinews.Com. Musibah yang melanda Kota Tanjungpinang di awal tahun 2021 cukup menarik perhatian dari sejumlah relawan dan organisasi. Tidak terkecuali Himpunan Melayu Raya (Himelaya)
Selasa (05/012021)

Korwil Tanjungpinang yang berhari-hari berjibaku mencurahkan konsentrasi kepada sejumlah warga yang terkena bencana banjir dan tanah longsor yang berlokasi di Jalan Cenderawasih.

Dalam menanggapi musibah ini Himelaya kembali menggelar agenda kepada korban banjir dan longsor. Dalam membantu warga yang terdampak, disini kita bukan memberikan bantuan berupa penyaluran ratusan paket sembako maupun perlengkapan penunjang kesehatan seperti sebelumnya, melainkan penanganan trauma yang dialami puluhan anak-anak korban longsor.

Ketua Koorwil Himelaya Tanjungpinang Ari Sunandar menjelaskan” Bahwa agenda yang berlangsung selama 3 jam tersebut memang difokuskan pada penanganan psikologis anak-anak.

“Agenda kali ini berupa Traumatik Healing, yang ditangani langsung oleh para praktisi psikologi Melayu Raya.
Traumatik Healing merupakan instruksi langsung yang diberikan oleh Pembina Himelaya, Brigjend Pol Yan Fitri Halimansyah, MH.

“Kita tidak hanya berfokus pada keselamatan fisik saja namun juga memerhatikan keselamatan psikis para korban, terutama adik-adik di usia dini, yang turut menjadi saksi mata bagaimana musibah itu terjadi,” Terangnya.

Yoan S Nugraha, salah satu praktisi Hipnoterapi dan NLP yang diutus langsung oleh Himelaya dalam penanganan psikis anak-anak yang terdampak Korban bencana.

dalam praktiknya, Yoan menggunakan metode story healing yang dikemas dengan bahasa sugestif NLP (Neuro Linguistic Programming) untuk menghilangkan efek trauma anak-anak.

Terapi psikologis yang dikemas dengan santai dan riang gembira tersebut mampu menghadirkan kembali senyum dan keceriaan anak-anak. Tidak lupa di akhir sesi teri, dibungkus dengan metode EFT (Emotional Freedom Technique).

(Obet)

Share this:

About srikaninews

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *