
Bintan – Srikandinews.com. Nama Andini dengan nim 20101050
prodi ADMINISTRASI administrasi publik semester 3, Mata kuliah sistem politik Indonesia dari Mahasiswi STISIPOL Raja Haji Tanjungpinang, Sabtu (18/12/2021).
Isu kebijakan hari ini Politik sudah tidak asing lagi bagi kita karena Generasi Z dan milenial peka terhadap perubahan teknologi, kebutuhan dan koeksistensi dengan teknologi kini menjadi poin penting dalam kehidupan kita semua aktivitas sehari-hari.
Sekarang, informasi penting dengan mudah ada di ujung jari Anda. Ada banyak update yang banyak disebarluaskan ke publik melalui media. Cukup dengan gadget dan data internet kita bisa mendapatkan informasi terbaru sekalipun TV tidak secepat handphone.
Membangun pemikiran politik dengan cara berbaur secara luas melalui media sosial merupakan sebuah pemikiran yang unik, mengajak anak-anak muda untuk lebih peka terhadap lingkungan secara menyeluruh karena generasi muda merupakan generasi penerus yang akan menjaga negara Indonesia.
Media sosial merupakan media yang sangat penting dan utama bagi masyarakat Indonesia terutama generasi Z, dimana dengan melalui media sosial itu sendiri kita dapat memantau, mengkritik, dan memberikan masukan demi mencapai negara supaya lebih maju dan sejahtera kedepannya.
Kabar yang menyebar luas di kalangan generasi z saat ini adalah sikap Ganjar Pranowo yang ikut serta dalam pemilihan presiden 2024 yang melibatkan media sosial sebagai sebuah daya tarik tersendiri terhadap manusia yang semakin modern ini. H. Ganjar Pranowo, S.H., M.I.P.
Ia menjabat sebagai Gubernur Jawa Tengah selama dua periode sejak 23 Agustus 2013. Sebelumnya, ia menjabat sebagai anggota DPR dari Fraksi PDI-P periode 2004-2009 dan 2009-2013. Selain itu, Ganjar juga menjabat sebagai Presiden KAGAMA periode 2014-2019. Baru-baru ini, sikap peduli Ganjar yang viral di media sosial untuk membantu para korban di Semeru, benar-benar mencerminkan wajah negara dan mewakili hati seluruh warga negara Indonesia.
Respon dan tindakan cepat politikus PDIP Ganjar Pranowo pasca erupsi Gunung Semeru patut diapresiasi. Dimana, Gubernur Jawa Tengah (Jateng) langsung mengirimkan dukungan logistik dan tim relawan ke Jawa Timur untuk membantu merawat para korban erupsi.
Tidak hanya itu, terdapat tindakan Ganjar lainnya yang menarik perhatian publik. Lagi dan lagi adalah Ganjar mempekerjakan seorang siswa di SMAN 15 Semarang untuk menjadi agen antikorupsi. Peresmian ini bertepatan dengan Hari Anti Korupsi Sedunia (Hakordia).
Maksud dari pelantikan ini, dia berharap para petugas antikorupsi ini bisa mencegah praktik korupsi sejak dini. Ia kemudian mengatakan, “Karena pemberantasan korupsi dapat dilancarkan atau dicegah sejak dini dan anak-anak ini harus dididik,” Ganjar meyakini bahwa sejak dini siswa memainkan peran vital, berperan aktif dalam antikorupsi, dan kemudian siswa dapat saling berpartisipasi.
Ia juga berharap ke depan mahasiswa dapat membiasakan diri dengan budaya hidup bersih dalam pikiran, perkataan dan tindakan, termasuk pencegahan korupsi. “Jadi anak-anak ini sudah akrab dengan kehidupan sehari-hari. Jadi jika mereka menjadi agen, mereka tidak hanya menjadi reporter tetapi juga menjadi pionir,” pungkasnya.
Dukungan terhadap Ganjar di Pilpres 2024 diperkirakan akan terus mengemuka. Ganjar adalah salah satu dari sedikit pejabat publik yang aktif di sebagian besar media sosial. Twitter-nya memiliki 2,2 juta pengikut. Di Instagram, pengikutnya mencapai 4 juta. Ganjar juga ingin membuat video di akun Youtube miliknya. Hingga saat ini, ia telah mengunggah 1.034 rekaman video.
Ini bukan hanya masalah serius. Selain memasak, ia juga senang bepergian. Ganjar Pranowo memang sangat terkenal di jejaring sosial. Subscriber akun YouTube-nya mencapai 1,16 juta. Ini menjadikannya salah satu dari tiga politisi Indonesia dengan pengikut terbanyak di YouTube.
Ganjar bukanlah orang baru di jejaring sosial. Ia memiliki akun Twitter sejak 2010, saat masih menjadi anggota DPR. Sejak menjadi gubernur, ia semakin ingin tampil di internet. Ia bahkan mewajibkan kantor pusat di Jawa memiliki akun media sosial dan menanggapi keluhan warga paling lambat 1×24 jam.
“Sebagai abdi negara, kita harus bertanggung jawab kepada publik. Saya harus melakukan sesuatu, saya harus melakukan banyak hal dan saya melakukannya dengan semua media yang saya miliki, ”kata Ganjar ketika merujuk aktivitas media sosialnya Juli lalu.
Aktivitas media sosial Ganjar sedikit banyak telah membantu meningkatkan popularitas dan kelayakannya. Meski Ganjar Pranowo populer di media sosial, bukan berarti peluangnya menjadi capres pada 2024 akan mulus. CEO Indonesian Political Opinion (IPO) Dedi Kurnia Syah menilai kampanye Ganjar di media sosial hanya menyasar pemilih yang tidak sesuai dengan kualitas pemimpin, calon pemimpin.
Dedi mengatakan meski cara ini berhasil menarik massa, tetap ada risiko masyarakat akan sulit menilai kualitas Ganjar sebagai seorang pemimpin. Ia juga mengkritik manajemen Ganjar yang gagal menunjukkan perubahan signifikan. “Sejak sebelum Ganjar status pelayanan publik sebagai berikut dan tidak ada perubahan mendasar,” kata Dedi kepada Katadata, Senin (15 November).
Namun, ada bukti kelayakan Ganjar terus melambung. Beberapa survei menunjukkan kelayakan Ganjar untuk menempati urutan kedua di belakang Prabowo Subianto. Survei terbuka terbaru Pusat Survei Indonesia menyebutkan kelayakan Ganjar mencapai 12,3%, 8% di belakang Prabowo. Ia juga jauh di depan calon lain seperti Anies Baswedan atau Sandiaga Uno.
Pengamat politik Universitas Al Azhar Ujang Komarudin mengatakan strategi media sosial Ganjar dirancang untuk menyasar pemilih muda. Selain prestasi kepemimpinan, jejaring sosial terbukti cocok untuk Ganjar. Dengan mengakses jejaring sosial, Ganjar menampilkan citra yang natural dan realistis.
“Jadi ini keuntungan tersendiri bagi Ganjar,” katanya, yang kelayakannya saat ini terlalu tinggi untuk diabaikan. Beberapa pendukungnya bahkan mendeklarasikan gubernur Jawa Tengah sebagai calon presiden dalam perayaan Pilkada 2024. Intinya, PDIP punya agenda berbeda. Sinyal politik jelas menunjukkan bahwa partai berlogo banteng itu ingin memakai Puan Maharani, meski dalam beberapa jajak pendapat masih sangat rendah. (Riyadi).
Srikandinews media online