
Kab. Cirebon – Srikandinews.com. Saat tim mendatangi lokasi dan menanyakan pada pekerja di sana, menjelaskan proyek tersebut dikerjakan oleh Mandor Tn warga desa Bayalangu dengan pemilik pekerjaan TN ASN PUPR yang tinggal di desa Gegesik (Senin, 13-12-2021).
Lalu tim melihat batu sebagai bahan baku utama Bronjong yang ditanam di pinggir sungai irigasi diduga tidak mengikuti aturan spesifikasi yang ada, pasalnya batu yang ada terdiri 3 warna, satu warna hitam batu bagus sesuai spesifikasi, kedua warna putih agak rapuh tidak sesuai spesifikasi tapi dimaklumkan dan warna ketiga coklat jenis batu yang rapuh bila ditanam di sungai irigasi.
Juga pasir yang digunakan sebagai adukan tembok bukan pasir kali yang bagus tapi pasir gunung berwarna merah yang tidak memiliki kekuatan maksimum sebagai penyangga sungai karena pasir gunung bercampur dengan tanah, juga perbandingan semen dan pasir merah yang tidak jelas.
Ketika tim menemui TN ASN PUPR yang tinggal di desa Gegesik, tapi tidak berhasil bertemu dan meminta konfirmasi tapi sedang keluar rumah ke desa Bayalangu ke rumah Mandor Pelaksana Tn, ungkap tuan rumah dari dalam dan memberi nomer hp yang bisa dihubungi, lalu mencoba berkomunikasi lewat pesan wa tidak dibalas baru dibalas ketika sudah sampai ke rumah masing-masing.
Ketika media mengirim Poto batu yang digunakan, TN menjawab asal bukan batu kapur saja, dan diduga TN bertandang ke rumah Mandor Tn, ada kongkalikong apa? Ternyata TN selaku pengawas proyek bermain mata berkaitan dengan material yang digunakan sehingga batu coklat rapuh pun digunakan, apalagi ada tukang yang menyebutkan TN sebagai pemilik proyek tersebut. Lalu TN memberi nomor wa Mandor Pelaksana Tn.
Ketika tim baru mengucap salam via WA, mandor pelaksana Tn menjawab kalo proyek tersebut sudah didatangi 42 Media dan saat ini diback up jurnalis salah satu media saja, dan minta ke salah satu jurnalis yang pernah datang dan back up pekerjaan tersebut. (Tim)
Srikandinews media online