Tanjungpinang – Srikandinews.Com. Lorong sepatu sepertinya banyak orang tidak tahu soal sejarahnya, kenapa diberi gelar lorong sepatu?
Lorong sepatu yang terletak di jalan merdeka Tanjungpinang sudah puluhan tahun adanya dan yang menjahit sepatu masyarakat itu sudah turun temurun lamanya dan lorong itu menjadi sempit ketika masyarakat melintasi tempat kecil itu.
Pekerjaan menjahit sepatu bukan perkara yang mudah, perlu keahlian dan ketekunan bekerja namun tidak sedikit orang memandang remeh terhadapnya.
Terutama soal pendamping hidup, yang mana mau orang tua menerima anaknya nikah dengan penjahit sepatu soal jodoh Allah yang atur ungkap Agus kepada media ini 18/11.
Hampir 3 jam media ini menyambangi penjahit sepatu di lorong sepatu Tanjungpinang, suka duka pun terkeluar dari hati sanubari dan tidak dapat di elakan ketika mendapat pelanggan yang antar sepatu sangat cerewet dan binggal.
Kadang kala penjahit sepatu pun kena omel dan dimarah di depan umum akibat jahitan yang tidak sesuai keinginan tegas Agus lagi dengan ramah.
Yang lebih lucu lagi ketika pelanggan Meminta jahitannya tidak nampak keluar,jangankan tukang jahit yang dengar pelanggan lain pun pening mendengarnya sulit mau di Cerna.
Lapak Lapak sepatu yang berukuran centi meter bahkan setengah meter itu perbulannya hanya di bandrol 300 ribu rupiah sewa untuk satu Lapak.
Bahkan puluhan juta mau orang beli Lapak tersebut tutur Agus lagi.
Sehingga nilai jual dan sewa satu Lapak cukup tinggi sekali, soal pendapatan perharinya berkisar hampir ratusan ribu rupiah dan bahkan di bawah ratusan ribu juga ada ungkap Agus kepada media ini.
(Aman)